Rabu, 05 Juni 2013

MODIFIKASI CRANKSHAFT PART 3

Modifikasi Crank Shaft Bagian 3

Modifikasi lain yang dilakukan pada crank shaft oleh periset adalah menambah beban pada balancer crank shaft. Penambahan ini mungkin dibuat dengan maksud memperbesar gaya dorong crank shaft setelah mendapat tekanan oleh gaya yang dihasilkan oleh pembakaran dalam silinder. Besarnya penambahan beban tidak terlalu besar, hanya berkisar 10 – 50 gram dengan bahan timah atau penambahan bahan lain dengan cara dilas.

Penambahan ini  memang meringankan kerja piston sebagai pemindah tenaga hasil pembakaran. Namun pertanyaannya adalah apakah modifikasi ini dapat digunakan pada motor berputaran tinggi pada waktu yang lama? Bagaimana pengaruhnya terhadap material atau komponen-komponen lainnya ?

Arah Gaya Bandul Crank Shaft
Gbr. 54 .  Arah Gaya pada Balancer

Tekanan yang terjadi akibat proses pembakaran akan menghasilkan tenaga yang akan mendorong piston, piston meneruskan gaya dorong melalui connecting rod  (reciprocating motion) ke crank pin pada crank shaft menjadi gaya putar. Struktur crank shaft tunggal yang umumnya digunakan pasa sepeda motor di Inodonesia,  crank pin duduk pada lengan yang bersatu dengan balancernya. Kata balancer sudah jelas adalah pengimbang, jadi balancer pada crank shaft adalah berfungsi sebagai pengimbang (balancer)  dan meneruskan tenaga dorong (gbr. 44).

Saat crank pin mendapat tenaga dorong, balancer akan menerima dan membantu meringankan tenaga putar pada crank shaft. Tanpa beban atau balancer, crank shaft juga tetap dapat  perputar, hanya tenaga yang dibutuhkan untuk memutar crank shaft akan jauh lebih besar dibanding menggunakan balancer, selain itu apabila motor bekerja pada putaran tinggi akan terjadi getaran yang kuat pada crank shaft (unbalance).

Efek yang ditimbulkan oleh getaran pada crank shaft (gbr. 55) adalah akan terjadinya kerusakan pada bearing-bearing, terjadinya gesekan yang berlebihan pada dinding silinder oleh piston, dan bagian-bagian lain hingga kepada berkurangnya kekerasan baut-baut pengikat pada engine.
Arah Getaran  Pada Crank Shaft
Gbr. 55. Contoh Getaran Pada Crank Shaft

Berarti penambahan beban pada balancer yang berlebihan tentu akan mempengaruhi ketahanan atau usia komponen-komponen engine lainnya, terutama pada bearing-bearing di crank shaft, bearing di crank pin dan bearing di piston pin, bahkan kemungkinan akan terjadi gesekan yang berlebihan antara dinding silinder dengan piston dan ringnya. Penambahan beban pada balancer tidak akan dirasakan atau berpengaruh saat engine pada putaran rendah (low rpm).

Modifikasi crank shaft pada penambahan beban balancer tidak diperlukan pada riset sepeda motor yang tidak merubah langkah kerja piston (stroke), apabila dilakukan penambahan pada balancer kemungkinan tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal pada saat putaran tinggi. Sedangkan untuk riset sepeda motor yang melakukan modifikasi atau perubahan langkah piston (stroke), penambahan beban yang sesuai akan menghasilkan tenaga (power output) yang maksimal. 

Cara effektif untuk penambahan beban pada balancer untuk perubahan stroke perubahan diameter silinder yang lebih besar adalah dengan menggunakan dua batang besi yang sama beratnya, kemudian masing-masing besi dilekatkan pada bagian bawah balancer. Setelah pasang crank shaft dan connecting rodnya pada crank casenya untuk melihat kecocokan beban tambahan bandul yang dibuat. Angkat atau tarik ujung connecting rod pada posisi TMA, kemudian lepaskan. Apabila connecting rod turun dan crank shaft berputar, berarti beban terlalu berlebih. Namun bila connecting rod tidak bergerak bukan berarti kurang, karena pada beban balancer yang seimbang akan terjadi hal yang sama. Untuk itu sebaiknya menggunakan beban yang lebih besar, agar terlihat keseimbangannya. Setelah kelebihan beban balancer  dipotong dan dilekatkan kembali, coba lagi sampai connecting rod benar-benar tidak bergerak lagi. 

Penambahan pemberat pada bandul crank shaft
Gbr. 56. Posisi Beban Tambahan Pada Balancer

Pemasangan  permanen beban tambahan dilakukan dengan pengelasan, agar saat bekerja pada putaran tinggi beban tambahan pada balancer tidak terlepas. Posisi Penambahan beban pada balancer seperti pada gambar 56. Usahakan bahan yang digunakan untuk beban tambahan pada balancer tidak terlalu tebal, sehingga mudah mengikuti bentuk dari balancernya. Selain terbuat dari besi, bahan untuk tambahan beban balancer juga bisa mengunakan kuningan (bronze).


NEPER 01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar