Sabtu, 19 Januari 2013

SISTEM PENDINGIN MOBIL

Mendeteksi Dan Merawat Sistem Pendinginan Mobil
OTOMOTIFNET - Selain slang radiator, resevoir tank dan radiator yang sudah dikupas dalam tulisan sebelumnya, ternyata ada beberapa hal lagi yang musti mendapat perhatian penuh. Diantaranya thermostat, kipas pendingin dan water pump.
Thermostat

Pengatur waktu pengiriman air dari dalam kepala silinder. Pada saat suhu air belum mencapai 85 - 90°C, thermostat belum membuka untuk mengalirkan air ke radiator. Thermostat bekerja berdasarkan sensor tekanan mekanis (pegas). “Pada suhu tertentu, air menghasilkan tekanan untuk membuka sensor mekanis.
Salah kaprah, thermostat kerap dicopot untuk mengurangi gejala overheat mesin  mobil. Padahal tanpa thermostat, air yang belum sempat dingin oleh radiator sudah keburu masuk ke dalam mesin. Dan sebaliknya, air yang belum mencapai suhu kerja ideal sudah keburu dialirkan ke radiator.
“Kerap terjadi bila thermostat rusak, mesin justru overheat saat digeber kencang di jalan tol karena air yang belum sempat dingin sudah masuk kembali ke kepala silinder akibat water pump memompa air lebih cepat,” jelas Anwar.
Kipas Pendingin
Kipas pendingin membantu radiator. Bila hembusan angin dari depan mobil sangat minim, kipas mengambil alih fungsi pendinginan. Lazimnya mobil memakai teknologi viscous fan atau electric fan.
Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar.
Jenis lain adalah electric fan. Digerakan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang radiator. Kipas bekerja bila suhu mesin mencapai derajat tertentu.

Failure pada kipas adalah putaran yang lemah sehingga suplai angin tak mumpuni. Pada viscous fan bisa disebabkan bi-metal sudah afkir. Elektric fan ‘lemot’ karena kumparan motor listrik sudah atau sensor thermal rusak.
Radiator Coolant
Cairan ini memiliki titik didih pas untuk sistem pendinginan mesin. Cairan yang diracik dengan material kimia ini, mampu menahan titik didih air biasa sehingga suhu di dalam kepala silinder bisa diredam. Ada anggapan coolant dianggap memanipulasi suhu air yang sebenarnya.
Namun radiator coolant memiliki fungsi lain seperti mengurangi efek korosi pada bahan radiator dan memiliki senyawa kimia yang mampu membersihkan kotoran seperti lumpur dan endapan dari air yang bersirkulasi di radiator.
“Tetapi harus pandai memilih coolant karena beberapa produk justru memiliki ramuan atau senyawa kimia tajam sehingga mengikis material logam radiator,”  yang sudah menemukan beberapa kasus.
Waterpump

Pompa air adalah komponen yang menyalurkan air dari mesin menuju radiator dan sebaliknya. Peranti bermaterial aluminium ini terletak di kepala silinder sekaligus sebagai gerbang (pintu air) dari mesin menuju radiator. Meski tergolong slow moving parts dengan usia pakai hingga tahunan, bisa juga afkir.
Biasanya karena kualitas air atau coolant yang jelek sehingga bantalan atau laher kipas di dalam pompa menjadi rusak atau oblak. Korosi akibat air yang menjadi musuh semua logam juga bisa menjadi penyebab.
“Makanya waterpump mendapat jadwal penggantian setiap 3 tahun sekali,” jelas Taqwa. Apalagi kalau suku cadang yang dipakai bukan versi asli, bisa lebih singkat lagi masa penggantiannya.
Perhatikan Sistem Pendingin Mobil Anda
Pemilik kendaraan bermotor, khususnya roda empat - perlu meluangkan waktu untuk melakukan perawatan kendaraannya. Beberapa bagian yang biasanya perlu perawatan, antara lain; eksterior, interior, mesin. Dan yang takboleh ketinggalan adalah sistem pendingin. Bila pemilik lalai memerhatikan sistem pendingin maka akan mengakibatkan overheating.
Untuk itu Perhatikanlah Sistem Pendingin Mobil Anda. Dan berikut adalah Tips-nya:
1)      Bersihkan sarang radiator.
Perhatikan sarang radiator, bila terkena debu, kotoran, atau batu kecil menempel segera dibersihkan menggunakan kompresor udara (air compressor). Perlu juga untuk meluruskan alur kisi radiator menggunakan mata obeng dengan perlahan-lahan. Tujuannya agar udara bisa mengalir dengan lancar.
2)      Pasang saluran pendingin dengan baik.
Periksa semua saluran pendingin dan pastikan salurannya terpasang dengan baik. Bila ada kebocoran, lebih baik segera diganti dengan yang baru. Itu lebih baik daripada ditambal, kecuali sifatnya hanya sementara saja.
3)      Gunakan air bersih.
Saat mengisi air radiator harus memakai air bersih, agar terhindar dari kotoran. Sebab bila menggunakan air yang kotor akan menimbulkan kerak akibat timbunannya yang mengumpul dalam container air radiator. Bila tidak diperhatikan akan menyumbat sistem pendingin. Bila perlu gunakanlah radiator coolant untuk mengoptimalkan sistem pendingin mampu bekerja dengan baik.
4)      Perhatikan fanbelt.
Tali kipas atau fanbelt juga harus diperhatikan kondisinya. Bila fanbelt tidak terpasang dengan baik atau kendur, supaya cepat diganti atau betulkan pada posisi normal. Tali kipas yang terganggu akan menyebabkan radiator bekerja berat sebab takada bantuan kipas. Begitupun saat tali kipas nampak aus atau retak, sesegera mungkin ganti dengan yang terbaru. Jangan sampai tali kipas putus di tengah jalan.
5)      Cermati pompa air.
Selanjutnya, perlu mencermati kapasitas pompa air. Sebab biasanya sudut kipas atau rumah pompa sudah terkikis oleh air, akibatnya debet air berkurang. Tidak ketinggalan untuk memeriksa thermostat, bila kotor dibersihkan atau bila perlu diganti saja.
6)      Periksalah tutup radiator.
Bila karet tutup radiator sudah getas atau terlihat pecah-pecah sesegera mungkin untuk diganti.

Dasar Teori
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.
Pendinginan udara
Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan kipas.



Kelebihan
Tipe ini memiliki kelebihan :
  • desain mesin lebih ringkas
  • Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
  • Mudah perawatannya.
Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar. Tipe ini banyak diaplikasikan pada mesin pesawat, sebagian besar sepeda motor, mobil tipe lama dan sebagian kecil mobil tipe terbaru. Hampir semua mesin dengan kapasitas kecil menggunakan tipe ini, seperti mesin pemotong rumput, mesin genset dibawah 10 Kva, mesin pemotong kayu (chain saw) dan sebagainya.
Pendinginan air
Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas ke udara.
Komponen utama dalam sistem ini adalah :   
  1.  Radiator, berfungsi untuk melepaskan panas.
  1. Saluran berupa pipa (tube) atau selang karet (hose).
  2. Pompa, berfungsi untuk sirkulasi air dalam sistem.
  3. Thermostat, berfungsi untuk menutup atau membuka jalur sirkulasi.
  4. Kipas, berfungsi untuk membantu pelepasan panas pada radiator.
Sistem ini sangat umum dipakai pada mobil, sedangkan sepeda motor jarang menggunakan tipe ini.
SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL

 I.    Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a.    Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b.    Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :
1)        Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
2)        Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
3)        Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
4)    Memasang tutup radiator.
5)    Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran.
6)        Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
II.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air. Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1)        Mengeluarkan media pendingin mesin
2)        Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
·        Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
·        Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas
·        Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
·        Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
3)        Melepas pompa air
III.    Pemeriksaan komponen pompa air
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti
Gambar 1.  Pemeriksaan pompa air

Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.

Gambar 2.  Pemeriksaan kopling fluida 




Prosedur pelepasan komponen pompa air :
Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda  ◊ adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.
Gambar 3.  Komponen pompa air

Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut : 
1)   Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)

Gambar 4.  Cara melepas plat

2)    Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli
Gambar 5.  Cara melepas dudukan puli            
3)   Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
o   Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85°  C
o   Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
o   Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres
Prosedur perakitan komponen pompa air :
1)     Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
o   Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85°  C
o   Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
2)     Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
o   Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
o   Menggunakan SST dan pres, pasang seal
3)    Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada   poros bearing pompa.
4)    Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan permukaan poros bearing
5)    Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
6)     Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.
IV.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
Thermostat adalah perangkat untuk mengatur suhu sistem sehingga suhu sistem dipertahankan dekat suhu setpoint yang diinginkan. Nama ini berasal dari kata Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan peralihan/pergantian antara pemanasan atau pendinginan perangkat on atau off, atau mengatur aliran cairan perpindahan panas yang diperlukan  untuk mempertahankan suhu yang tepat. Termostat adalah alat vital mesin injeksi, suhu ideal mesin diatur secara akurat. Sistem pendinginan memiliki peranan alat amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82 - 93o C.
Fungsi Thermostat pada system pendingin mobil
Mesin mobil yang bekerja membutuhkan suatu komponen yang berfungsi untuk mendinginkan. Pada mobil yang berfungsi untuk mendinginkan mesin yang sedang bekerja adalah radiator mobil. Dan pada radiator tersebut terdapat suatu komponen yang sangat penting keberadaannya yaitu thermostat.
Thermostat dipasang di dalam radiador mobil sebagai komponen yang bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan mempertahankan temperatur mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal ( berkisar antara 75 sampai 90 derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi lebih irit BBM. Thermostat juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur kerja mesin sesuai keinginan pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada tingkat yang maksimal.
Pada saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi air pendingin akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup thermostat masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat celcius cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai mendorong katup thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator bisa melewatinya. Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan menyusut, dan katup thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup dan air radiator mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup inilah akan dicapai suhu mesin yang ideal.
Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.    Mengeluarkan media pendingin mesin
b.    Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
c.    Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya. 
                                Gambar 6.  Melepas tutup thermostat 
Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
1)   Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
                       Gambar 7.  Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
2)    Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak   sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.

                         Gambar 8.  Pemeriksaan tinggi kenaikan katup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar