Minggu, 13 Oktober 2013

GARAP NOKEN AS

cara dasar bubut noken as

 
Noken AS
                                                 Noken as akan bekerja sakti bila membuka pada waktunya serta bekerja menurut durasi tertentu dan berakhir on time. Oleh karenanya tidak akan berguna kita membuat noken as ekstreme untuk motor standard, juga kurang pas jika noken as dibuat agar mesin bertenaga di rpm tinggi namun dipakai untuk motocross. Terlebih penting lagi adalah pemasangan cam serta dialing sebuah noken as sehingga mereka mau membuka – menutup sesuai kehendak kita, setelan klep berapa yang pas, berapa Lobe Separation Angle yang diinginkan, berapa derajat overlapping yang dimau, dimana posisi Lobe Center diposisikan, serta maximum valve lift di mesin bukan hanya lobe lift.

             Kemampuan kita mengolah data inilah yang akan menjadi sistem informasi kita dalam menentukan riset mesin balap, dimana efek jika setelan dirubah, di RPM berapa dia bekerja bagus, pada RPM mana dia lemah, saat-saat kita bercanda ria dengan mesin kemudian pembalap mencoba motor pada track untuk memberikan feedback bagi engineer akan menjadikan kita sebuah pemerintahan yang baik lho…?! Lha kan iya, bukankah kita hidup di negara Rebalap, dari pembalap oleh pembalap dan untuk pembalap… Huahahhahaha mulai ngaco..!!! Dang!
            Setidaknya apa yang ingin saya bagikan di sini adalah perhitungan sederhana, bagaimana mengetahui durasi camshaft, pada bahasa internasional tentang camshaft durasi diukur saat bukaan klep atau angka dial gauge menunjuk pada 0.050 inch alias 1,27mm . Lha emangnya kita living in the jet plane.. eh emangnya kita hidup di Eropa, Amerika, Australia? Ya gak masalah ding, siapa tahu kita bisa konsultasi dengan mekanik asal Swedia seperti om saya itu huahahauahuahauahua ngaco lagi…
              Well.. let us make our own standard, biasanya ngomongin durasi ya pada angkatan 1mm, jadi saat kamu diliput tabloid, dan bicara durasi motor kamu bilang Cuma 260 derajat bos… itu diukur pada angkatan 1mm, jadi kan orang pada gak tahu durasi sebenernya saat klep mulai membuka 0,15mm dan hampir menutup 0,15mm, misalnya… hehhehehe senengane kok main rahasia. Biasa… kalau sudah terkenal jangan lupa sombong. Hakhakahkahak… But it’s not me. Secara saya belum terkenal.
Supaya lebih gampang kita akan berbagi contoh menghitung durasi noken as Yamaha Vega r
Intake membuka 27 derajat sebelum TMA, menutup 53 derajat setelah TMB

Exhaust membuka 55 sebelum TMB, menutup 29 derajat setelah TMA

Mari kita hitung durasi, LC, LSA

durasi In = 27 + 180 + 53 = 260 derajat

durasi Ex = 55 + 180 + 29 = 264 derajat

Lobe center In = 260 / 2 – 27 = 103 derajat

Lobe center Ex = 264 / 2 – 29 = 103 derajat

LSA = 103 derajat

            Dari LSA kalian akan tahu karakter sebuah camshaft, dari posisi LC kalian akan bisa menentukan maximum lift apakah sudah tepat atau tidak, dari durasi kalian akan tahu pada RPM berapa dia akan bekerja baik.

salam gas polll…!!!

setel celah kerenggangan klep exhaust pada area ini
setel celah kerenggangan klep exhaust pada area ini

setel kerenggangan klep intake pada red area ini
setel kerenggangan klep intake pada red area ini

busur derajat TEPEPA racing
busur derajat TEPEPA racing

persiapan untuk dialing
persiapan untuk dialing

Jumat, 16 Agustus 2013

tune up mesin diesel


TUNE UP

URAIAN

TUNE-UP Merupakan pekerjaan perawatan rutin atau servis ringan yang dilakukan secara periodik atau saat mesin mobil mengalami gangguan-gangguan kecil. Tune-up dilakukan biasanya setelah kendaraan mencapai jarak tempuh 10.000 - 15.000 km. Maksud mengembalikan tenaga mesin seperti semula.
Pemeriksaan, pembersihan, penggantian, dan penyetelan komponen atau bagian-bagian mesin menjadi bagian tune-up dengan berbagai prosedur yang ditempuh
TUJUAN TUNE UP
            Tune up merupakan usaha untuk mengembalikan kondisi mesin seperti semula apabila kendaraan mengalami gangguan dan kerusakan akibat pemakaian secara terus menerus. Tujuan dari Tune up adalah agar kendaraan tetap menghasilkan tenaga yang maksimal dan senantiasa dalam kondisi baik.    
TUNE UP MOTOR DIESEL
*    . Sistem Pendinginan
Gambar 1: Radiator
Energi yang dimasukan didalam motor berupa bahan bakar hanya kira-kira 30% yang dapat diubah menjadi energi mekanis (gerak). Sisanya sebesar 70% hilang percuma berupa kalor sebesar 25-30% melalui pendinginan dari motor. Sistem pendinginan mempunyai tugas untuk menyerap panas mesin yang kemudian akan disalurkan atau dikeluarkan kembali ke udara luar.
 Di bawah ini adalah prosedur pemeriksaan sistem pendinginan dalam tune up :
a.     Periksa tinggi air pendingin
Jika tinggi air pendingin kurang dari batas full maka isilah hingga garis batas full tersbut pada tangki.
airradiator
Gambar : Tinggi air pendingin
b.     Periksa kualitas air pendingin
Perksalah apakah air tercampur oli atau kotoran dan apakah menimbulkan karat.
c.      Periksa cara kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat tes tutup radiator, periksa tekanan pegas dan dudukan katupvakum dari tutup radiator. Jika tutup radiator membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi : STD = 0.75 – 1.05 dengan limit 0.6 kg/cm. Jika tutup radiator rusakmaka tutup tersebut harus diganti.
image027
Gambar  : Alat uji tutup radiator
*    . Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.
timming belt
                                                       Gambar 2 : Tali kipas
         Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas. Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali kipas=bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
Dalam tune up ada dua langkah pemeriksaan tali kipas yaitu :
a.     Pemeriksaan secara visual.
Memeriksa tali kipas kemungkinan terdapat :
-         Retak sudah buruk.
-         Persinggungan tidak sempurna antara tali dan pully.
-         Terdapat oli atau gemuk pada tali kipas tersebut.
b.     Periksa dan stel kekencangan tali kipas.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N/10kg diantara dua pulli, stel bila perlu, lihat spesiikasi kelenturan tali pulli diantara alternator dan pompa air.
Antara :         kipas dan alternator, jarak kelenturan 7 – 11 mm.
                      Engkol dan kompresor, jarak kelenturan 11 – 14 mm.
Kekencangan vbelt 
Gambar  : Kelenturan tali kipas
*      . Memeriksa/membersihkan/mengganti filter udara, solar dan oli.
VerticalAirFilter
      Gambar 3: Saringan Udara
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara dengan mengembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu kotor dan rusak, saringan harus diganti.
Cara pengerjaannya adalah :
-   Buka elemen saringan udara
-   Untuk membersihkan elemen, tiupkan udara kompres dari bagian dalam seperti pada gambar.
Saringan udara copy Gambar: Cara membersihkan saringan udara
Periksa juga filter solar (fuel filter). Bila saringan solar kotor dapat menyebabkan suplai solar terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin dengan mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).
*    . Memeriksa baterai (accu).
BatteryLead_Acid_Batteries
Gambar 4: Batterai
a.     Periksa batterai secara visual, dari kemungkinan yang bisa terjadi :
Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar, menyebabkan suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan mengeraskan klem pengikatnya.
Kepala aki
Gambar  : Terminal batterai yang kotor
b.Ukuran berat jenis elektrolit.
Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 - 1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai harus disetrum (charger).
ghjhg
Gambar  : Periksa elektrolit batterai
*    . Oli mesin.
dip stick
Gambar 5: Stick oli
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap 3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistiem pelumasan oli.
Cara Pengerjaanya adalah :
-         Periksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada diantara tanda “L” dan ”F”. Jika kurang maka periksa apakah terdapat tanda-tanda kemungkinan ada kebocoran, lalu tambah oli mesin setidaknya sampai tanda “F” (fuel).
foto-buat-djarum-black-gede
              Gambar: Memeriksa ketinggian oli
-         Periksa kualitas oli.
Periksa Oli apakah ada kemungkinan oli sudah kotor, kemasukan air maupun telah berubah warna. Maka gantilah oli dengan yang baru.
-         Ganti saringan oli.
-         Buka saringan oli dengan SST .
-         Sebelum memasang filternya yang baru, sebaiknya beri sedikit oli terlebih dahulu pada seal filter.
-         Untuk pemasangan, cukup dengan mnggunakan tangan saja.
-         Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
*    . memeriksa/menyetel celah katup
menyetel celah katup
Gambar 6: menyetel celah katup
Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup terlalu renggang mesin panas dan tenaga kurang. Sebaliknya bila terlalu sempit bahan bakar (solar) boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah katup tidak benar harus disetel lagi, dengan cara:
a) Topkan silinder nomor satu pada TMA.
b) Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan: buang- isap- isap- buang.
c) Untuk ukuran celah katup Ex 0,25mm In 0,20 mm (khusus mitsubitshi kuda).
d) Kemudian putar puly 1kali/ putaran 360 .posisikan silinder no 4 pada TMA.
e) Ukur/ stel celah katup dengan urutan: buang- isap- isap- buang.
Catatan:
-gunakan fuller yang masih baik (belum aus).
-pada saat menyetel tarikkan fuller gauge harus lurus.
-Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-sendiri, dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil. Contoh mitsubitshi kuda, katup masuk = 0,20 mm, katup buang = 0,25 mm.
*    . Membersihkan injector dengan menggunakan injector cleaner.
 
Gambar 6: Injector
Injector berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Masalah yang sering terjadi pada injector:
1.     Lemahnya semburan bahan bakar
Jarum injector yang tersumbat kotoran akan menyebabkan tidak kuatnya semburan bahan bakar dari injector ke ruang bakar.
2.     Kebocoran injector
Kebocoran terjadi ketika jarum injector tidak bisa menutup rapat setelah selesai menyemburkan bahan bakar.
Cara pengerjaanya:
Isi tangki dengan cairan pembersih (injector cleaner) untuk menghilangkan air, belerang, atau jamur  yang mungkin berada di injector.
*    . Kalibrasi Injector
Gambar 7: Alat kalibrasi Injector
Tujuan kalibrasi Injector:
Kalibrasi Injector diesel ini gunanya agar injector bisa kembali prima, jadi konsumsi solar kembali irit, mesin tidak pincang, dan tidak mengeluarkan asap hitam.
Cara pengerjaanya:
Lepas Injector, kemudian di uji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut berfungsi  untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, dan ada tidaknya kebocoran pada jarum injector.

LANGKAH-LANGKAH TUNE UP

LANGKAH-LANGKAH TUNE UP


Tune Up merupakan kegiatan mengembalikan kondisi mesin kekeadaan normal yang meliputi beberapa sistem diantaranya :
a. sisterm pendingin
b. sistem pelumasan
c. sistem bahan bakar
d. sistem pengapian
e. pemeriksaan baterai
f. pengencangan baut kepala silinder

g. pemeriksaan sirkulasi air atau radiator
h. sudut dwel
i. penyetelan ignition timming




DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT :

A. SISTEM PENDINGIN.

pemeriksaan ini di bagi atas:
1. Kekencangan tali kipas
Periksa kipas kemungkinan terjadi keretakan lalu periksa kekencangan tali kipas menggunakan tension belt gauge (tekanan = 125 +- 25)







2. Tekanan radiator
buka tutup radiator lalu pasang RADIATOR CUP TESTER dengan RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada radiator

3. Tekanan tutup radiator
pasang RADIATOR CUP TESTER dengan TUTUP RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada tutup radiator




B. SISTEM PELUMASAN

pemeriksaan ini di bagi atas:
1. Pemeriksaan kuantitas oli
Angkat dipstik dari tempatnya kemudian lap permukaan diptsik dengan kain, kemudian masukkan lagi dipstik ke lubang oli, lalu angkat kembali dan periksa secara visual VOLUME OLI ( diantara H dan L)




2. Pemeriksaan kualitas oli
Pada waktu yang bersamaan periksa kualitas oli dengan cara teteskan setetes oli ke tangan kemudian gesek-gesek oli dengan tangan yang lain dan amati perubahan warna oli (warna harus hitam pekat)



C. SISTEM BAHAN BAKAR




Pemeriksaan ini dibagi atas :

1. Pemeriksaan saringan bahan bakar




Lepas saringan bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu ambil saringan dan bersihkan dengan KOMPRESOR dari lubang EX=>IN=>EX


2. Pemeriksaan saringan udara




Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil elemen saringan udara dan bersihka dari bagian dalam => bagian luar =>dan bagian dalam




D. SISTEM PENGAPIAN ( DENGAN INTERNAL RESISTOR )

pemeriksaan COIL dibagi atas :
1. Pemeriksaan tahanan primer
Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada OHM lalu pasang positif multi pada positif coil, begitu pula negatifnya



2. Pemeriksaan tahanan sekunder
Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada KILO-OHM lalu pasang positif multi pada positif coil dan negatif multi pada sekundary coil











E. PERIKSAAN BATERAI ATAU ACCU



Pemeriksaan baterai dibagi atas :

1. Berat jenis baterai
Ambil baterai lalu buka tutup baterai kemudian periksa berat jenis pada tiap-tiap sel dengan HIDROMETER (1,25-1,27 kg/l)

2. Tutup baterai
periksa secara visual ventilasi tutup baterai dari kemungkinan tersumbat, bila perlu bersihkan dengan kompresor

3. Tegangan baterai
kalibrasi multitester pada 50 DCV kemudian periksa tegangan dengan multi

4. Kondisi terminal
periksa secara visual keadaan terminal baterai dari kemungkinan korosi atau terbakar

5. Kotak baterai
periksa secara visual keadaan kotak baterai dari kemungkianan retak

6. Volume baterai
periksa secara visual VOLUME ELEKTROLIT baterai (antara upper dan lowert level)


F. PENGENCANGAN BAUT KEPALA SILINDER





Buka tutup kepala silinder lalu kencangkan baut kepala silinder dengan kunci moment dengan urutan yang benar kemudian tutup kembali








G. PEMERIKSAAN SIRKULASI AIR RADIATOR



langkah berikut dengan cara bika tutup radiator kemudian lihat secara visual air dengan menekan LENGAN GAS pada KARBURATOR. jika sirkulasi baik tutup kembali tutup radiator pada radiator.





H. SUDUT DWELL




Nyelakan mesin pada temperatur kerjanya pasang kabel merah tune up tester pada positif baterai , dan hitam pada negatif baterai, kemudian kabel hijau pada kondensor, serta kabel pick up pada kabel busi nomer 1 kemudian stel saklar pada dwell lalu baca hasilnya (sudut dwell = 52 +- 2)



I. PENYETELAN IGNITION TIMMING

Ambil lampu timming kemudian arahkan pada puli jika timming tidak tepat atau tidak pas maka stel dengan cara menggeser DISTRIBUTOR. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
NEPER 01

tune up mesin efi

Tune-up Mesin Efi / Perawatan Mobil Efi



Pada dasarnya,   sistem EFI  dibuat   tangguh untuk segala kondisi   jalan,  suhu dan
cara mengemudi.  Kerusakan atau masalah pada sistem EFI  terutama disebabkan
oleh:
  • Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah,  bensin oplosan, kandungan sulfur  yang amat   tinggi  pada semua  jenis BBM di   Indonesia dan ketiadaan aditif pada BBM Pertamina)
  • Kelembapan udara  tropis yang sangat   tinggi  sehingga kandungan sulfur  pada BBM bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan dan menimbulkan sumbatan-sumbatan pada injektor dan saluran bahan bakar
  • Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian kabel busi   non-OEM  (Original   Equipment  Manufacturer) maupun pemasangan alarm
  • Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound
  • ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air
  • Melepas aki  dengan cara yang tidak benar,  melakukan jump start  dengan cara
  • yang  tidak  benar  serta melepas ECU dengan sembarangan  (lihat   tips mengenai
  • cara-cara yang benar untuk melakukan hal ini).
Oleh karenanya, lakukankah Tips berikut ini:
  • Ketika menghidupkan mesin perhatikan bilamana indikator tulisan/gambar "Check Engine"   pada  panel   instrumen   (tergantung  merek  mobil)   tetap  menyala  setelah mesin hidup selama beberapa detik, segeralah hubungi mekanik anda
  • Ketika   sedang   berkendara   dan   bilamana   indikator   Check   Engine  menyala, segeralah hubungi mekanik anda
  • Bersihkan dan gantilah saringan udara secara berkala atau tepat pada waktunya
  • Gantilah saringan bensin (fuel filter) secara berkala, sebaiknya setiap 15.000km atau  lebih sering mengingat  kondisi  BBM di   Indonesia yang memiliki  kandungan sulfur teramat tinggi
  • Bersihkanlah throttle body dan idle regulator/ stepper motor secara berkala
  • Bersihkanlah connector sensor-sensor, connector pengapian dan connector ECU secara berkala
  • Ganti  busi  secara berkala dan periksa keregangan celah busi  setiap 5.000km atau lebih sering. Gunakan busi tipe R, yaitu yang menggunakan resistor
  • Hindari ECU (Electronic Control Unit) dari air
  • Usahakan   aki   dan   sistem   pengisian   kelistrikan   (altenator   dan   voltage regulatornya) selalu dalam kondisi prima
  • Jangan sekalipun berpikir untuk memodifikasi  voltage regulator dengan sistem cut-out, Anda akan merusak ECU maupun modul pengapian (igniter/ CDI)
  • Jangan   berusaha  menghidupkan  mesin   ketika   soket   injektor   dalam  posisi terlepas
  • Jangan sekalipun berusaha menghubungkan injektor dengan arus aki langsung (12 volts) karena injektor beroperasi dengan tegangan 9 volts
  • Bersihkanlah  injektor  dan sistem bahan bakar  secara berkala dengan sistem pembersih yang aman, misalnya Interject Service
  • Jangan sekalipun menggunakan sistem pembersih injektor Ultrasound
  •  
  • Jika handak memasang alarm,  yakinkan alarm  itu dibuat  oleh pabrikan besar dan  memiliki   reputasi   internasional,  misalkan  merek   Clifford,   Alpine,   Kenwood,Avital, dll.Lakukan pemasangan alarm hanya di  authorized dealer.Alarm buatan pabrikan yang  tidak memiliki reputasi internasional  dapat  menimbulkan RFI/  MRI yang akan mengganggu fungsi ECU
  • Jika hendak mengganti kabel busi dgn tipe high performance/ racing, yakinkan bahwa   kabel   terbuat   dari   bahan   yang   tidak  menimbulkan  RFI/MRI   yang   dapat mengganggu fungsi ECU

Rabu, 05 Juni 2013

MODIFIKASI CONNECTING ROD

Modifikasi Connecting Rod

Connecting rod adalah penghubung dan penerus gaya tekan atau dorong dari piston ke crank shaft atau sebaliknya. Connecting rod memiliki dua lubang yang terhubung dengan piston pin dan crank pin, kedua pin tersebut dilengkapi dengan needle bearing (bantalan guling), seperti gambar 57. Sebagai penghubung dan penerus tenaga dorong piston dan crank shaft, connecting rod harus memiliki sifat yang tidak mudah bengkok, tidak mudah patah dan ringan. 


Connecting rod dan bagian komponen lainnya

Gbr. 57. Connecting Rod

Modifikasi pada connecting rod hanyalah mengganti connecting rod standar dengan connecting rod yang lebih ringan (racing) sesuai dengan lubang-lubangnya atau lebih besar dan panjang untuk modifikasi pembesaran stroke. Jadi bisa dibilang, modifikasi connecting rod berkaitan dengan modifikasi crank shaft dan pistonnya.

Connecting rod untuk kebutuhan road race atau touring sebaiknya menggunakan connecting rod EOM jenis khusus dipergunakan untuk balap (racing) atau gunakan connecting rod bawaan engine. Untuk perubahan stroke yang umumnya digunakan pada drag race dikelas ffa, connecting rod yang digunakan memiliki ukuran yang lebih besar. Modifikasi connecting rod pada perubahan stroke dilakukan bersamaan dengan perubahan crank shaft.



NEPER 01